PNPM Mandiri Perkotaan
Kota Banjarmasin membangun berbagai infrastruktur di 50 kelurahan yang
tersebar di 5 kecamatan. Alokasi anggarannya tahun 2011 sebesar Rp2,75
miliar, dimana yang berasal dari APBN sebesar Rp 2,18 miliar dan APBD
Rp570 juta. Sedangkan untuk tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar
100% yakni sebesar Rp5,60 miliar yang berasal dari APBN sebesar Rp5.32
miliar dan dari anggara APBD sebear Rp280 juta. Sepanjang tahun 2011
dan 2012 telah dibangun jalan cor beton sepanjang 8.794 meter, urugan
sirtu dan siring sepanjang 3.396 meter, titian ulin sepanjang 2.206
meter, drainasse sepanjang 243 meter dan lain-lain.Berbagai pembangunan
infrastruktur itu berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Sepanjang
tahun 2011 tenaga kerja yang terserap sebanyak 2.805 orang.
Pembangunan
infrastruktur yang paling menonjol adalah pembangunan sarana cor beton,
yang dilakukan Kelurahan Tanjung Pagar, dimana pembangunan jalan beton
ini dibangun diatas tanah rawa, sepanjang 231 m, yang menghubungkan
pingir jalan utama dengan Rt 17 dednga Rt 16. Jalan yang dulunya
merupakan jalan tanah dan sering terendam oleh adanya air pasang dari
sungai Barito ini, sangat sulit dilalui oleh pejalan kaki maupun
kendaraan roda dua. Selain itu di lokasi ini terdapat sekolah yang jika
musim hujan tiba, akan terendam dan siswa terpaksa bertelanjang kaki ke
sekolah.
Warga masyarakat
mengusulkan pembangunan jalan ini melalui KSM untuk diperbaiki. Dari
hasil musyawarah diputuskan untuk membangun jalan tersebut menjadi jalan
rabat, dengan anggaran sebesar Rp24.655.000,- untuk pembangunan jalan
sepanjang 231 meter lebar 2 meter dan tinggi 30 cm. di atas permukaan
tanah. Inilah yang menjadi keunggulan program PNPM mandiri, bahwa
masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur daerahnya.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan bukan
hanya sekadar membagikan dana bantuan langsung masyarakat (BLM) saja
kepada masyarakat.
PNPM Mandiri
Perkotaan merupakan wadah pembelajaran bagi masyarakat terhadap nilai
dan etika yang luhur di mana masyarakat dibimbing untuk membangun
kemitraan dalam mewujudkan keinginan bersama dalam rangka meningkatkan
keberdayaan dan kemandirian.
Salah satu warga, Ijul (30 tahun),
buruh bangunan yang tinggal di RT 17/ RW 02 ini bersyukur atas bantuan
pembuatan jalan beton ini karena sekarang jalan mudah dilalui dengan
kendaran baik roda dua maupun roda 4. “Jalan ini sudah lebih baik
kondisinya, dari tadinya jalan tanah dan selalu tergenang jika musim
hujan, kini sudah lebih lebar dan terbuat dari beton bebas banjir pula.
Terima kasih kami sampaikan kepada pemerintah melalui PNPM Mandiri,”
ujarnya.
Selain
pembangunan cor beton pembangunan yang dilakukan PNPM Mandiri Perkotan
juga merambah pada perbaikan titian Ulin. Titian ulin yang merupakan
jalan yang berada di atas air ini mamang sangat dibutuhkan di kota
Banjarmasin karena banyak pemukiman warga berada di atas air sungai
sehingga akses jalan dibuat dengan titian ulin karena cenderung lebih
tahan lama. Namun di beberapa titik, banyak titian ulin sudah rusak
sehingga harus segera diperbaiki. Salah satunya yakni perbaikan titian
ulin yang dilakukan di Kelurahan Mantuil. PNPM Mandiri Perkotaan
memperbaiki titian kayu ulin sepanjang 340 meter yang menjadi akses
antara RT 11 / dengan ketinggian mencapai 2 meter dari permukaan air.
Warga bergotong toyong untuk memperbaiki jalan titian ulin ini, sehingga
dapat dilalui dengan nyaman.
Abdul
Hamid (40 tahun), bekerja sebagai petani sawah pasang surut serta buruh
di RT 11/02 Kelurahan Mantuil, bersyukur dengan adanya program PNPM
dimana membangun kembali titian jalan di lingkungan mereka dimana titian
ini merupakan jalan utama bagi masyarkat di sana yang merupakan daerah
pinggiran kali Martapura, berharap agar pemerintah mau memperhatikan dan
menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat di sini, karena sudah
banyak perusahaan yang tutup sehingga menciptakan pengganguran.
Selain itu dengan adanya pembangunan jalan titian ulin serta jembatan juga membantu meningkatkan ekonomi rumah tangga Kisnawati (50 tahun),
pedagang makanan bersyukur karena dengan adanya bantuan perbaikan
jembatan ulin dan titian kayu ulin ini membuat jalan di depan rumahnya
menjadi ramai, sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Selain
membangun sarana jalan, pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan juga
melakukan pembangunan tempat peningkatan usaha pengelolaan penggilingan
padi di Kelurahan Kelayan Selatan. Kelompok Petani Surya yang mempunyai
lahan pertanian pasang surut mendapatkan bantuan pembangunan tempat
penggilingan padi beserta gudang penampungan padi, dengan anggaran
sebesar Rp75 juta yang bertujuan untuk peningkatan ekonomi di wilayah
Kelayan Selatan.
Masyarakat
bersyukur karena sebelumnya petani yang hendak menggiling padi harus
keluar kecamatan sehingga menambah biaya operasional dan memakan waktu.
Kini mereka tidak perlu jauh lagi karena mereka sudah dekat dan dengan
biaya yang lebih murah. Kelurahan Kelayan Selatan termasuk penghasil
padi terbesar di Kota Banjarmasin. Dalam setahun bisa panen 2 kali
dengan produktifitas 2,5 ton per hektar.
Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan program
pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan
kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku
pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok
peduli setempat, sehingga dapat terbangun "gerakan kemandirian
penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan", yang bertumpu
pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip universal.
Permasalahan
kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani.
Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik
masyarakat miskin adalah tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana
dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman
yang jauh dibawah standar kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak
menentu.
Disadari bahwa selama ini
banyak pihak lebih melihat persoalan kemiskinan hanya pada tataran
gejala-gejala yang tampak terlihat dari luar atau di tataran permukaan
saja, yang mencakup multidimensi, baik dimensi politik, sosial, ekonomi,
aset dan lain-lain
Secara nasional
PNPM Mandiri dilaksanakan sejak tahun 2007 dan merupakan program pro
rakyat klaster 2 yang menitikberatkan pembangunan berbagai infrastruktur
perdesaan dalam rangka mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Program
yang diluncurkan Presiden SBY di Palu, Sulawesi Tengah, tanggal 30 April
2007 ini memadukan peran pemerintah pusat, pemerintah daerah serta
didukung swadaya masyarakat. Kebersamaan ini diwujudkan dalam bentuk
partisipasi daerah dalam menyediakan dana melalui APBD sebagai
pendamping dana APBN. Selain itu, masyarakat juga diharapkan berperan
aktif baik dengan dana, tenaga dan bantuan lainnya.
Dalam
PNPM Mandiri masyarakat yang merencanakan, melaksanakan, mengawasi
sekaligus menikmati hasil-hasil pembangunan. Berbagai pembangunan yang
dibiayai PNPM Mandiri merupakan usulan yang terseleksi secara ketat
mulai dari tingkat RT, RW, desa hingga kecamatan, sehingga infrastruktur
yang dibangun memiliki skala prioritas tertinggi yang dibutuhkan
masyarakat.
Pembiayaan utama PNPM
Mandiri berasal dari APBN dan APBD, namun demikian masyarakat pun
dilibatkan berpartisipasi, sehingga memperlancar pelaksanaan
program-program yang telah disepakati. PNPM Mandiri melibatkan langsung
masyarakat, mulai dari perencanaan dan pelaksanaan, sampai menikmati
hasilnya. Anggaran PNPM Mandiri tahun 2011 sebesar Rp 10,31 triliun,
mencakup 6.622 kecamatan di 33 provinsi. Sedangkan anggaran PNPM Mandiri
tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi Rp 14,053 triliun, mencakup 6.860
kecamatan di 33 provinsi. Selain membangun berbagai infrastruktur, PNPM
Mandiri juga memberikan dana bergulir untuk berusaha. Adapun uang yang
berputar pada periode 2008-2011 sebesar Rp 4,7 triliun yang
dipergunakan oleh 3 juta orang yang tersebar di 5.020 kecamatan
dan sekitar 60.000 desa. (Sahat Yogiantoro dan Diana Saragih)
http://www.setkab.go.id/
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini