DENPASAR- Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meyakini
pembangunan mega proyek jalan di atas perairan (JDP) Nusa Dua, Ngurah
Rai dan Benoa Denpasar, bisa rampung sesuai target sebelum digelarnya pelaksanaan KTT APEC Juli 2013.
Keyakinan tersebut disampaikan Djoko usai meninjau langsung proyek
JDP yang menelan anggaran hingga Rp1,7 Triliun yang dikerjakan
konsorsium enam BUMN ini.
Setelah melihat langsung lokasi proyek dan mendapat penjelasan pihak
Jasa Marga, Djoko menegaskan bahwa pembangunan jalan tol di Bali saat
ini sudah berjalan sesuai rencana awal, on the track.
Saat ini, pengerjaan proyek fisinkya oleh kontraktor telah memasuki 23 persen terbagi dalam empat paket proyek.
Jika semua berjalan sesuai target, jalan tol Bali ini akan diserahkan
bulan April tahun depan dan pada bulan Juni 2013 sudah bisa beroperasi.
Menurutnya, seluruh proses pengerjaan tol tersebut tidak menemui
kendala yang berarti. Jika semuanya berjalan lancar maka uji coba
operasi akan berlangsung sekitar Mei sampai Juni 2013 dan Agustus harus
sudah resmi beroperasi.
Dia mengharapkan, setelah tol Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua beroperasi,
pihak-pihak terkait segera mungkin mengatur manajemen lalulintas agar
kemacetan di Bali bisa teratasi.
Terkait sorotan publik atas dampak lingkungan yang rusak akibat
pengerukan laut dan pembabatan hutan mangrove, menurutnya memang dampak
dalam pembangunan proyek besar selalu ada.
“Tidak ada sesuatu, kalau kita bekerja tidak ada masalah. Pasti ada
masalah, namun sejarah juga menunjukkan masalah tidak pernah tidak bisa
kita atasi,” tegas alumnus ITB ini.
Areal di sekitar pinggiran laut yang saat ini digali dan ditimbun,
akan dikembalikan seperti semula. Jika ada tanaman mangrove yang
sementara ditebang, karena untuk pelaksanaan proyek nanti akan ditanam
kembali.
“Kita sudah bekerja sama dengan beberapa fakultas kedokteran dan kementerian lingkungan hidup, itu bisa dilakukan,” tegasnya.
Untuk mangrove di luar jalan tol pasti bisa ditanami mangrove,
sedangkan di bawah jalan tol mangrove model apa yang dapat hidup di
sana. JIka sudah ditemukan maka mangrove dimaksdu akan ditanamkan di
bawah jalan tol.
Dipihak lain, ada beberapa keluhan datang justru dari kontraktor yang
mengaku kesulitan mendatangkan tiang pancang dari beberapa pabrik di
Pulau Jawa.
Bila didatangkan lewat laut maka tiba di Bali bisa lebih dari
sebulan, tetapi bila menggunakan transportasi darat maka daya angkutnya
sangat terbatas, dengan pertimbangan daya angkut kendaraan dan beban
jalan.
Satu tiang pancang sendiri beratnya mencapi 4,5 ton sehingga satu trailer memuat tidak lebih dari 20 tiang.
Soal penetapan tarif, pihak Kementerian PU pada prinsipnya akan mempermudah perizinan termasuk soal tarif masuk tol.
“Saya berjanji jika sudah penetapan tarif maka persetujuan pihak
menteri tidak akan lama lagi. Saya janji kurang dari dua hari saya akan
menyetujui tarif tol baru tersebut,” ujarnya. (RA)
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini