Objek kongkow kotaku tak pernah sepi meski tak pernah dihiasi, kopi jahe telur matang aroma melati dikanan kiri putra putri negeri ini. Tempat duduk dipan bambu rumbai kayu menjadi pelepasan sensasi juga wara wiri para penari sisi laut kotaku.
Anak kecil sebaya SD menjulurkan tangannya minta dikasihi, tersenyum kepadaku karena mungkin casingku mampu menderingkan sepatu bututnya. Gadis-gadis muda mengepulkan asap rokok sembari bernyanyi mengikuti penyanyi cafe itu.
Andai, tenda-tenda ini tak ada hingga aku bisa memandang gedung-gedung megah itu, Andai taman ini dibundari diisi air kolam ikan hias beraneka rupa menjadi lampu kembang api gembira, adem dikelilingi kembang bunga rupa-rupa.
Andai, asap emisi tak mengepul disini ditempatkan dipojokan sana hingga areal ini plong segar berharap lalu lalulalang pejalan kaki leluasa memandang biru dan molek orang-orang, kalaupun ada bukan disini tempatnya.
Bangunan biasa lantai dua, lahan parkir dan taman baca berada dilantai dua sembari menikmati juice segar dan irama cafe. ditata beraroma hijau lengkap bunga-bunga. Ini stock lama, plagiat sehat dan cermat. Adalagi pengamen irama tua yang lolos audisi kota, komuni kecil membahas hobby dan plan usaha dari anak muda sampai orang tua bergembira disuguhi keamanan kota bernostalgia bangga akan panen tiba.
Aku merindukan kotaku seperti kota idaman, kota dengan sejuta harapan tanpa peluang pun aku bahagia karena aku dapat merasakan dapat menikmati suguhan kedamaian.
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini