|
Pasar Tradisional Bintoro terletak pada kawasan bersejarah Kesultanan Demak yang memiliki potensi besar yang khas untuk menarik pengujung. Potensi itu berupa kekuatan sejarah, budaya, dan lokasi pasar yang strategis. Dalam perancangan ini dilakukan studi literatur budaya Jawa dan preseden, serta survei lapangan terkait potensi Demak yang dapat dijadikan kekuatan utama dalam perancangan. Dari proses tersebut didapatkan desain pasar yang mengakomodasi bentuk-bentuk kegiatan wisata dan ritual religius yang menjadi identitas budaya Demak. Pasar Tradisional Bintoro didesain dengan menggunakan konsep place of Demak. Konsep ini mengekspos suasana dan aktifitas khas yang ada di Pasar Bintoro. Pasar Bintoro dibagi dalam tiga zona yang berbeda berdasarkan komoditasnya utamanya, yaitu komoditas kerajinan, konveksi, dan kebutuhan sehari-hari. Komoditas tersebut dibagi dalam tujuh bangunan yang dihubungkan dengan ruang-ruang luar di lantai dasar dan jembatan antar bangunan di lantai dua dan tiga. Ruang-ruang luar ini didesain sebagai path dan node untuk melihat dan menikmati lokalitas dan budaya masyarakat Demak yang terangkum dalam Pasar Tradisional Bintoro layaknya sebuah galeri. Desain lanskap menggunakan material bata produksi lokal yang disusun berdasarkan susunan khas Demak, selain itu pohon Kenanga dan kembang Telon juga ditanam di setiap zona untuk menyatukan tapak dalam suasana yang khas. Lokalitas tersebut juga dielaborasi dalam desain bangunan yang mentransformasikan idiom arsitektur vernakular Jawa dalam kemasan modern. Bangunan pasar mengadaptasi unsur- unsur khas Demak dalam konsep struktur, atap, kerawang segienam, dan Sirih Gading yang merambat pada fasad sebagai ornamen vegetasi. Kata kunci: Pasar Tradisional, Pasar Wisata, Arsitektur Tradisional Jawa Galeri by http://ima-g.ar.itb.ac.id/ |
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini