KOTABARU - Permasalahan
solar rupanya menjadi perhatian lama Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani.
Dia berjanji dalam waktu dekat ini akan bertolak ke Jakarta terkait
sulitnya solar di daerah. "Kami juga minta maaf, meski ini sebenarnya
kewenangan pusat, terkait masalah kuota. Karena banyak yang harus
dikerjakan, maka sekarang kami belum sempat ke pusat (Jakarta) urus
masalah ini.
Nanti secepatnya setelah berkoordinasi
dengan Pertamina di daerah, kami akan bertolak ke Jakarta," katanya,
kemarin. Rencananya, karena SPBM di PPI (Pelabuhan Pelelangan Ikan)
sudah mulai dibangun dan menuju tahap penyelesaian, maka Irhami berusaha
melobi ke pusat, agar di SPBM nanti kuota yang diberikan benar-benar
sesuai dengan kebutuhan nelayan.
Sekarang Kotabaru mendapat jatah sekitar
60 kiloliter perbulan, padahal normalnya nelayan di daerah kepulauan
ini perlu sedikitnya 500 kiloliter solar. Permasalahan solar tidak
terjadi di daerah kepulauan seperti Kotabaru saja. Karena, rata-rata
warga Kotabaru bekerja sebagai nelayan.
Dengan tiadanya bahan baku untuk
operasional melaut, maka sama saja dengan membiarkan daerah terus
kesulitan dalam mengembangkan pertumbuhan perekonomiannya. Namun dia
juga berharap kepada pihak yang berwenang, agar benar-benar melakukan
pengawasan atas jalur distribusi solar ini.
Meski kuota cukup, tapi kalau jalur
distribusinya tidak diawasi dengan ketat, maka bisa terjadi
penyelewengan yang merugikan negara dan daerah sendiri. Dia pun
mengimbau kepada warga Kotabaru, untuk tidak segan melaporkan hal-hal
menyangkut masalah BBM ini. Sudah hak mereka, katanya kemudian, untuk
menyampaikan aspirasi dan problematika mereka terkait masalah solar. (zal)
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini