Sosok Ridwan Kamil sebagai pembawa perubahan mungkin sudah tak asing
lagi di telinga kita. Sosoknya yang tak asing bagi warga Bandung
membawanya memasuki babak baru, di bulan September 2013 ia akan resmi
dilantik sebagai Walikota Bandung. Gebrakannya untuk menjadikan kota
Bandung menjadi kota ekonomi kreatif nampaknya akan segera terwujud
berkat besarnya dukungan anak muda Bandung. Ditemui di Jakarta, Ridwan
Kamil, yang akrab disapa Kang Emil ini menyempatkan berbagi mimpinya
untuk kota Bandung, tanah kelahirannya, dalam lima tahun ke depan.
Berikut wawancara Ridwan Kamil dengan Nimas Novi Dwi Arini:
Sebenarnya apa mimpi Anda tentang kota Bandung?
Saya ini lahir di Bandung, besar di Bandung, dapat sekolah juga di
Bandung. Jadi cintanya tidak bisa ke lain hati lah ya. Dengan cinta,
kalau sedang bagus yang kita ikut senang, tapi pas lagi susah
kita juga ikut mengejak tapi ya kita bantu juga. Bandung itu secara
fisik rusak, hancur, banyak masalah, tapi secara SDM orang-orangnya
hebat, tingkat kretaivitasnya kelas dunia. Kemarin saja di majalah
Monocol ada cerita tentang Cigadung, Bandung. Jadi, saya ini sekarang
ingin berjuang keras dalam lima tahun bagaimana untuk membangun Bandung.
Kalau SDM bagus ketemu kota bagus ini kan yang disebut juara. Mimpi
saya dalam jangka panjang, saya ingin Bandung menjadi kota ekonomi
kreatif. Jadi, apa pun yang berhubungan dengan ekonomi kreatif pasti
saya dahulukan dalam bentuk pendidikannya, kawasannya, SDM-nya, event dan lainnya.
Apa sebenarnya permasalahan yang ada di kota Bandung?
Saya saat ini sudah melakukan pemetaan masalah, seperti beberapa
waktu lalu saya ketemu warga Bandung di Unpas (Universitas Pasundan)
untuk diskusi permasalahan Bandung dan apa yang diinginkan oleh warga
Bandung sebenarnya. Ternyata, sangat basic ya permasalahannya
yang ada, yaitu mengenai infrastruktur jalan. Di koridor jalan itu
bermuara banyak masalah, jalannya gelap, bolong, dan bikin macet,
banjir sampah. Kebayang tidak? Semua masalah di Bandung itu ya kumpulnya
di jalan. Jadi jawabannya sederhana, saya akan beresin jalan
terlebih dahulu. Kalau jalannya tidak bolong dan tidak banjir, saya
rasa Bandung akan jadi lebih baik lagi. Setelah jalan beres baru saya
akan pindah ke hal-hal yang sifatnya sekunder. Prioritas saya ketika
saya sudah dilantik adalah pembenahan infrastruktur jalan.
Bagaimana Anda akan menanggulangi permasalahan PKL (Pedagang Kaki Lima) karena di Bandung keadaan PKL juga sudah mengkhawatirkan?
Sekarang kami sedang persiapkan untuk membuat sebuah registrasi PKL
supaya kita tahu yang mana yang benar-benar PKL dan bukan. Sebab, di
Bandung banyak juga orang kaya yang jualan di pinggiran jalan
menggunakan mobil. Yang kedua, kami juga bakal kasih kredit untuk
meningkatkan derajatnya ya. Nah, yang ketiga baru akan ditertibkan jadi
akan kita kombinasikan dari mulai registrasi, diberi perbaikan ekonomi,
dan ditertibkan dari zona-zona yang terlarang. Sebenanrya butuh
ketegasan saja. Sedang saya siapkan dan siap untuk melaksanakan.
Bagaimana dengan permasalahan penangan sampah di Bandung?
Ya, sampah juga jadi masalah untuk Bandung. Itu karena tidak ada
konsep pengurangan sampah. Orang itu kan buang sampah dengan berharap
bakal ada yang akan memungut. Saya akan kerja keras untuk kampanye
pengurangan sampah dulu supaya nanti kalau dipungut oleh petugas
jumlahnya sudah berkurang setengahnya. Caranya saya akan mengkampanyekan
lubang biopori untuk mengurangi banjir dan sekaligus jadi tempat
sampah organic. Kemudian, banyak orang buang sampah ke sungai dengan
alasan tidak ada tempat sampah. Oke, saya akan sediakan tempat
sampah. Tapi, kalau sudah disediakan tempat sampah, ternyata orang masih
buang sampah juga di sungai, memang perilakunya yang tidak benar kan.
Nah kalau sudah begini saya akan bikin membangun Bandung dengan konsep
desentrilisasi. Jadi RW akan saya berdayakan maka itu akan ada program
100 juta per-RW per tahun supaya mereka nantinya bisa membuat kegiatan
di level RW masing-masing untuk membuat sebuah perubahan.
Anda juga akan membuat sebuah terebosan mengenai kampung kreatif. Boleh diceritakan lebih lanjut?
Kampung di Bandung selama ini depresi karena kemiskinan, fisiknya
juga jelek. Saya ingin membangkitkan kebahagian dengan cara yang
sederhana. Ya sudah, saya berinistaif untuk memperbaiki kampungnya
dengan dibikin warna warni. Kami akan berdayakan ibu-ibu di kampung
dengan satu kampung satu produk. Lalu kampung juga akan dibuat secara
tematik, 150 satu kelurahan bukan tidak mungkin kita membuat 151 tema,
seperti misalnya kampung musik, kampung patung, kampung burung.
Bagaimana dengan kegiatan komunitas dan pemanfaatan RTH (Ruang Terbuka Hijau)?
Ya, saya ingin membuat semuanya menjadi tematik ya jadi di-planning,
nanti taman dibuat tematik. kampung juga begitu, pasar juga begitu. Ini
saya rencanakan dalam waktu lima tahun. Jadi, nanti ada taman patung,
taman dzikir, taman baca.
Apakah Anda sudah melakukan pendekatan kepada pihak-pihak terntentu untuk membuat Bandung yang lebih baik?
Saya sudah melakukan pendekatan ya hampir ke semua pihak dari mulai
teman-teman di politik sampai ke lawan-lawan politik juga. Pendekatan ke
orang akademis karena orang Bandung kan pinter-pinter,
kemudian ke komunitas, militer, dan ke menteri-menteri juga karena yang
senang Bandung. Bahkan bukan hanya orang lokal, tapi sampai
interansional juga. Jaringan saya yang ada di luar juga ikut senang.
Jadi, poin saya, saya ingin bikin Bandung menjadi kota internasional
dengan segala standarnya.
Apa yang akan Anda lakukan terlebih dahulu setelah Anda dilantik pada bulan September ini?
Pertama kali yang akan saya lakukan adalah salah satunya mau launching bis sekolah untuk mengatasi macet. Lalu juga akan launching sepeda sewa untuk mengatasi macet juga. Akan juga launching unit reaksi cepat untuk penambalan jalan.
Bagaimana rencanya pembagian kerja antara Anda dengan Wakil apa sudah dibicarakan?
Sudah saya bicarakan dengan wakil saya cara kerja kami hampir sama
dengan Jokowi-Ahok, wakil saya fokus untuk reformasi di dalam, saya
banyak di lapangan untuk membereskan masalah yang ada di lapangan. Saya
juga akan blusukan dan ini kan juga sudah saya mulai ya tapi yang
membedakan dengan Jakarta nantinya dalam jangka panjang Bandung akan
jadi kota kreatif dengan anak-anak muda yang akan menjadi motor
penggeraknya.
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini