Adalah seorang
guru yang banyak memberikan inspirasi dalam hidup ini. beliau bernama
Masni. Beliau mengabdikan hidupnya sebagai guru di salah satu Sekolah
Dasar di Sei Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten 50 Kota, Sumatera
Barat.
Selain
beraktifitas sebagai pengajar, banyak kegiatan luar biasa yang beliau
lakukan. Sudah beberapa ulasan yang pernah saya bahas mengenai seorang
sosok guru yang sangat menginspirasi ini. dan kali ini saya coba
mengulas inspirasi-inspirasi yang semoga dapat kita ambil pelajaran dan
manfaatnya.
Beliau hidup
dengan suasana kesederhanaan. Suka dan dukanya hidup telah menjadi
makanannya sehari-hari. Bahkan sejak beliau kecil. Betapa keras dan
susahnya hidup di dunia ini telah beliau cicipi.
Mengajar
merupakan tugas mulia dan tugas pokok yang harus dilakukan beliau.
Menjadi guru merupakan panggilan jiwa bagi beliau. Lalu apa yang
dilakukan beliau ketika sedang tidak mengajar? Beliau termasuk sosok
yang ulet dan tidak suka berpangku tangan. Jika sedang tidak mengajar
beliau akan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Tangan beliau
tak bisa diam.
Biasanya ketika
sedang tidak mengajar beliau akan melakukan aktifitas pokok dirumah dan
disekitar rumah terlebih dahulu. Misalkan menanam sayuran di pekarangan
rumah atau merapikan tumbuhan liar yang tumbuh disekitar halaman rumah.
Lalu setelah itu
beliau akan pergi ke kebun yang tidak terlalu jauh dari rumah beliau.
Beliau sangat suka sekali berkebun. Walaupun lahan yang beliau garap itu
bukanlah miliknya. Dilahan itu beliau sering menanam tanaman
holtikultura seperti singkong, ubi jalar, jagung, cabe, kacang tanah,
dan tanaman berumur panjang lainnya. Ketika di kebun beliau biasanya
akan menyiangi hama yang tumbuh disekitar tanamannya. Kemudian diberi
pupuk dan disirami agar tanamannya subur.
Tanaman-tanaman
yang beliau tanam itu jika telah dipanen tentu akan dikonsumsi sendiri
terlebih dahulu. Misalkan cabe atau kacang tanah. Kacang tanah itu
biasanya akan beliau simpan untuk keperluan lebaran untuk dibuat kacang
tujin, makanan khas yang selalu ada disetiap lebaran di sumatera barat
khsususnya di payakumbuh-kabupaten 50 kota.
Jika hasil
panennya banyak biasanya akan dijual. Kadang beliau menawarkannya pada
teman-teman sesama guru. Tapi itu bukan prioritas. Maksudnya jika memang
panennya bagus dan hasilnya banyak.
Berkebun
merupakan sebuah hobi. Hobi yang amat bermanfaat. Lahan yang kurang
produktif akan berubah jika diolah oleh tangan beliau. Di sebuah petak
lahan terbatas bisa beliau manfaatkan dengan maksimal. Tak ada lahan
yang terbuang begitu saja dengan ditanami berbagai macam tanaman sesuai
kebutuhan dan selera yang beliau inginkan.
Apa kegiatan
lain yang beliau lakukan selain berkebun? Adalah merawat padi disawah.
Sawah yang beliau garap biasanya juga bukan milik pribadi. Satu dua
petak saja yang kebetulan milik anaknya.
Awalnya
sawah-sawah itu digarap terlebih dahulu pada petani lainnya. disiapkan
dulu lahannya agar siap tanam. Kemudian baru ditanami. Beliau lebih suka
memakai jasa ibu-ibu petani untuk menanami sawahnya. Walau sebenarnya
beliau juga bisa menanam padi namun karena tidak sanggup merunduk
terlalu lama maka beliau menyerahkannya pada ibu-ibu petani lainnya yang
senantiasa siap jika dimintai jasanya.
Selesai ditanam
barulah kembali beliau bekerja. Padi semakin hari akan semakin tumbuh.
Lahan padi tentu akan ditumbuhi hama. Maka untuk menyianginya beliau
yang biasanya akan turun tangan. Ketika waktunya memberi pupuk terkadang
beliau juga yang melakukannya. Ketika menjelang panen, ketika
bulir-bulir padi mulai menguning beliau akan mengawasinya dari intaian
burung-burung yang akan mencuri bulir padinya. Jika padi sudah memasuki
masa ini maka biasanya beliau akan lebih sering mengunjungi sawah
setelah tugas mengajar di sekolah.
Setelah panen
apakah padi itu dijual? Biasanya tidak. hasil panen itu biasanya akan
dikonsumsi sendiri. jadi bisa menghemat pengeluaran untuk membeli beras.
Disamping itu beras hasil panen sendiri biasanya lebih enak dan lebih
aman dikonsumsi. Jika bisa memproduksi sendiri kenapa harus beli? Pola
pikir masyarakat yang konsumtif harusnya berubah ke pola produktif
seperti yang beliau lakukan mengingat lahan di Indonesia ini begitu luas
dan subur. Sehingga apapun yang akan kita tanam akan tumbuh dan
memberikan hasil yang baik.
Apakah ada
kegiatan lain selain berkebun atau bertani? Jawabannya tentu masih ada.
Beliau juga suka memelihara itik dan ayam. Walaupun jumlahnya tidak
banyak. Itu juga sekedar menyalurkan hobi memelihara hewan. Dengan
memelihara itik atau ayam hasilnya lebih bermanfaat. Telurnya dan
dagingnya bisa dikonsumsi dan dijual. Jadinya akan lebih hemat dan lebih
irit.
Itu kegiatan
rutin diluar waktu mengajar yang sering beliau kerjakan. Namun
kegiatan-kegiatan lain yang waktunya tidak menentu juga banyak. Seperti
menanam pohon-pohon di sekitar lingkungan rumah. Beberapa pohon yang ada
dilingkungan sekitar rumah beliau yang ada seperti pohon cengkeh,
coklat, jambu biji, rambutan, mangga, nangka, pisang dan pohon buah
lainnya.
Pohon-pohon itu
beliau tanam sudah sejak lama. Tujuannya untuk menghijaukan lingkungan
sekitar rumah. Udara segar dan bersih akan lebih mudah dihirup dari
hasil fotosintesa pohon-pohon tersebut. disamping juga akan menghasilkan
buah. Jika pohon-pohon yang ada itu berbuah, buahnya jelas akan
dinikmati. Kadang juga saling berbagi pada tetangga.
Dihalaman rumah
beliau juga menanam tanaman kejibeling. Kejibeling tersebut sebagai
pagar hidup yang juga memberi manfaat. Daun kejibeling bisa dijadikan
obat herbal untuk mengobati sakit pinggang dan keluhan lainnya. jadi
bisa back to nature deh… (kondisi terakhir kejibelingnya telah tiada akibat proses renovasi rumah).
Beliau bisa disebut sebagai “the green women”.
Karena beliau suka menanam tanaman atau pohon. Beliau menanam pohon itu
sebagai hobi dan kecintaan pada alam. Beliau telah melakukannya jauh
sebelum orang-orang di dunia ini meneriakkan kampanye “Go Green”.
Sebelum isu-isu global warming dikumandangkan beliau sudah lebih dulu
menerapkannya. Hanya saja beliau tidak memperlihatkan apa yang
dilakukannya dengan kata-kata namun dengan hasil nyata.
Oh ya… ada yang
hampir ketinggalan. Beliau juga menyalurkan makanan kecil atau jajanan
sehat pada murid-murid disekolahnya. Beliau membuat jajanan seperti
pastel, goreng-gorengan atau makanan-makanan kecil lainnya yang disukai
anak-anak.
Itulah
kegiatan-kegiatan yang sering beliau kerjakan ketika sedang libur
mengajar. Bisa dilihat cukup sibuk juga ya… tapi pintarnya beliau bisa
membagi waktu untuk itu semua. Jika dipaparkan dalam bentuk tabel daily activities, bisa cukup panjang jadinya tuh…
Waktu luang
diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan benilai guna. Disamping itu
tentu beliau tetap sebagai sosok seorang ibu. Tugasnya dirumah juga
sebagai ibu pada umumnya yang mengurusi keluarganya.
Beberapa hikmah yang bisa kita ambil diantaranya adalah:
- Hidup kesederhanaan
- Jiwa kerja keras
- Pantang menyerah
- Manajemen waktu
- Tidak suka membuang-buang waktu/kesempatan
- Berbagi pada sesama
- Mencintai lingkungan hidup/alam
- Go green
- Kesabaran
- Keuletan
- Ketangguhan
- Kemandirian
- Rendah hati
- Perjuangan dan pengorbanan
- Ketaatan
- Kebersihan
- Keindahan
- Keikhlasan, dan nilai-nilai kehidupan lainnya…..
Semoga kisah
diatas bisa diambil hikmah dan pelajarn hidup bagi kita semua.
Mudah-mudahan nilai-nilai diatas bisa kita amalkan dan kira resapi dalam
hidup dan kehidupan kita di dunia ini… amin…
kompasiana.com
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini