Home » » PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATUBARA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATUBARA

Written By Unknown on Tuesday, February 26, 2013 | 2/26/2013

BEBERAPA POLUTAN UTAMA  YANG DIHASILKAN OLEH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATUBARA.

Pembangkit Listrik dari bahan bakar batubara (=PLTU) jika tidak dikelola dengan baik dan benar dapat mendatangkan bencana bagi manusia dan lingkungan; terutama polusi oleh asap dari hasil pembakaran batubara dalam tungku pembangkit listrik tenaga uap. Sebagai contoh kasus di Amerika Serikat, data Earth Policy Institute di Washington DC menyebutkan bahwa karena pencemaran udara oleh Pembangkit Listrik Tenaga Batubara, rata-rata pertahun telah menyebabkan 23.600 kasus kematian, 554.000 kasus asma, 16.200 kasus bronkitis kronis, dan 38.200 kasus serangan jantung.
Di Indonesia, meskipun berdasarkan Undang-Undang No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup setiap Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (=PLTU) diwajibkan untuk memakai ‘scrubbers’ (flue-gas desulphurizer) untuk mengurangi kadar polutan yang dikeluarkannya, namun pembangkit listrik tenaga batubara di negeri ini tetap memegang peranan penting dalam hal pencemaran udara secara keseluruhan.

Beberapa polutan utama yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Batubara, sebagai berikut:
  • Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menghasilkan gas SOx yang dikenal sebagai sumber gangguan paru-paru dan berbagai penyakit pernafasan;
  • Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menghasilkan gas NOx, yang bersama dengan gas SOx adalah penyebab dari fenomena "hujan asam". Fenomena ini diperkirakan dapat membawa dampak buruk bagi peternakan dan pertanian;
  • Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menghasilkan gas COx yang membentuk lapisan yang menyelubungi permukaan bumi dan menimbulkan efek rumah kaca ‘green-house effect’ yang pada akhirnya menyebabkan pergeseran cuaca/pemanasan global;
  • Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menyebabkan pencemaran logam-logam berat seperti Pb, Hg ,Ar, Ni, Se dan lain-lain, dengan kadar jauh di atas normal;
  • Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menghasilkan partikel-partikel debu yang juga mengadung unsur-unsur radioaktif  yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Partikel radioaktif tersebut umumnya bercampur dengan berbagai unsur lainnya, termasuk isotop radioaktif seperti uranium dan thorium. Unsur-unsur tersebut berasal dari hasil pembusukan produk, radium dan radon. Akibat pembakaran, beberapa partikel radioaktif ringan, seperti gas radon menguap dan tinggal (menumpuk) di atmosfir, namun sebagian besar masih berada di sekitar pembangkit listrik dalam bentuk  limbah-abu batubara. Karena itu, Oak Ridge National Laboratory di Amerika Serikat  memperkirakan bahwa jumlah paparan radiasi dari orang yang tinggal dekat pembangkit listrik tenaga batu bara lebih tinggi beberapa kali daripada orang yang tinggal dengan jarak yang sama dengan reaktor nuklir;
  • sebagai kondensator dari siklus uap air primer, pembangkit listrik tenaga batubara juga memanfaatkan air dari sumber yang berdekatan dengan lokasinya. Oleh karena itu, polusi air yang disebabkan oleh generator (lebih-kurang dua pertiga dari panas yang dihasilkan oleh bahan bakar) terpaksa dilepas ke lingkungan melalui sikius pendingin, sehingga air yang keluar dari siklus sekunder ini akan mengalami kenaikan suhu yang dapat menggangu kesetimbangan ekosistim dari organisme yang hidup di sumber air tersebut. Dampak negatif ini bahkan akan semakin bertambah dengan adanya bahan-bahan kimia pemurni air yang dicampurkan sebelum air tersebut masuk ke siklus pendingin.
Share this article :

Post a Comment

Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Daftar Isi

Recent Post

Download Gratis

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Blogs Aksara - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger