KOTABARU - Radarbanjar - Adanya
keinginan Kemendikbud menerapkan kurikulum baru tahun 2013 ini ternyata
belum sepenuhnya diterima, baik oleh para pelajar, guru dan dosen di
Kotabaru. Bahkan beberapa dari mereka mengaku tidak mengetahui tentang
adanya proses Kemendikbud mengganti kurikulum KTSP yang dipakai
sebelumnya.
Buktinya, ketika Radar Banjarmasin
menanyakan hal tersebut, sebagian dari guru, terutama yang berada di
pelosok mengaku tidak mengetahui. “Kami tidak mengetahui itu. Masa
kurikulum akan diganti? Maaf, kami memang kekurangan informasi di sini,
biasalah kalau di pelosok ya begini ini,” kata Masdiana, salah seorang
guru di desa Kampung Baru kecamatan Pulau Laut Barat.
Sedangkan para guru di kota, memang
sudah mengetahui hal tersebut, tapi bagaimana bentuk pastinya kurikulum
yang baru ini banyak diantara mereka yang belum tahu apa dan
bagaimananya. Ketika disampaikan akan ada peleburan beberapa mata
pelajaran, beberapa diantara mereka pun mengaku kurang begitu setuju,
karena tentu biaya baru lagi bikin buku baru.
Sedangkan menurut mereka buku yang ada
sekarang pun sudah baik. Dewi, guru SMAN 2 Kotabaru mengatakan,
peleburan seperti apa yang dimaksud oleh Kemendikbub, karena itu penting
untuk diketahui para guru. Kalau peleburan mata pelajaran, katanya,
malah membuat salah satu mata pelajaran menjadi tidak mendalam
pembahasannya, maka dia mengaku tidak setuju.
Para mahasiswa di Kotabaru pun ada yang
pro dan ada yang kontra. Mereka yang kontra adalah karena ganti
kurikulum seperti itu dinilai hanya menghamburkan dana saja, mereka
beranggapan lebih baik kualitas guru yang ditingkatkan. Sedangkan mereka
yang pro, beranggapan kalau kurikulum yang baru yang akan meleburkan
berbagai mata pelajaran tentu akan memudahkan pelajar.
“Kan kalau buku yang dibawa ke sekolah
sedikit, maka murid juga tidak akan terlalu repot. Dengan dileburkannya
beberapa mata pelajaran, murid akan lebih sederhana belajarnya, tidak
terlalu ribet lah,” kata Darwis, salah satu mahasiswa asal Kotabaru.
Tapi dia juga menyesalkan kesiapan Kemendikbud dalam mensosialisasikan
masalah pergantian kurikulum yang baru ini.
Katanya banyaknya guru Kotabaru yang
tidak mengetahui bagaimana sistem kurikulum yang baru menjadi fakta
kalau Kemendikbub belum mensosialisasikan masalah pergantian kurikulum
yang baru ini dengan maksimal.
Kurikulum boleh baru cuman sistem posnya harus diperbaharui, pastikan tak ada lagi tambahan pungutan kalo memang itu tak perlu dipungut lagi. Kurikulum instant, disitu enak disini nyaman yang penting anak-anak bisa lulus, dan tidak sedikit para ortu yang tidak mau repot ngurus ini itu, mesti rapat itu ini, disamping minimnya informasi dari departemen sebagian ortu beranggapan itu sudah merupakan kaplingan sekolah masing-masing.
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini