SURYA Online, SURABAYA-Dinas Cipta Karya
dan Tata Ruang (DCKTR) menjadi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dengan serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) paling rendah
di lingkup Pemkot Surabaya.
Informasi yang dihimpun Surya, serapan anggaran di DCKTR sampai pertengahan tahun anggaran 2012, baru terserap 1,4%. Dari total anggaran di dinas ini sebesar Rp 373,5 miliar pada 2012, baru terpakai sekitar Rp 4,6 miliar saja.
Dana sebesar itu sebagian besar dipakai untuk lanjutan pembangunan RSUD dr Soewandhie, dan kelanjutan pembangunan gedung balai pemuda eks bioskop Mitra.
Sementara rencana renovasi 42 sekolah di Kota Surabaya yang kondisinya rusak parah sejak 2009 lalu, masih belum terealisasi. Di pos anggaran itu, dana rehabilitasi sekolah rusak belum terserap.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas CKTR Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji menegaskan, sebenarnya ada kenaikan serapan anggaran pembangunan fisik kota. Hanya saja, kata dia, sekarang ini ada banyak proyek pembangunan dalam proses lelang pengadaan barang dan jasa yang nilainya kecil-kecil,seperti pengadaan kertas. “Tetapi kami optimistis, serapan anggaran di akhir tahun anggaran akan tinggi,” tegas Agus Sonhaji.
Di bawah DCKTR, serapan anggaran terminim terjadi di Bagian Umum. Dari total anggaran Rp 25,3 miliar, yang baru terserap sekitar Rp 1,2 miliar atau sekitar 3,4% saja. Disusul Bagian Perlengkapan dengan anggaran pembangunan tercatat sekitar Rp 164,3 miliar, tetapi baru terserap sekitar Rp 4 miliar atau baru sekitar 3,5% nya saja.
Terpisah, Wawali Surabaya, Bambang DH menyebut jika serapan anggaran nya baru terserap 13,2%, sangat dimungkinkan serapan anggaran belanja langsung di tahun ini akan kecil juga. “Itu artinya pembangunan kota belum maksimal dilaksanakan Pemkot,” ujar Bambang DH Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/
Informasi yang dihimpun Surya, serapan anggaran di DCKTR sampai pertengahan tahun anggaran 2012, baru terserap 1,4%. Dari total anggaran di dinas ini sebesar Rp 373,5 miliar pada 2012, baru terpakai sekitar Rp 4,6 miliar saja.
Dana sebesar itu sebagian besar dipakai untuk lanjutan pembangunan RSUD dr Soewandhie, dan kelanjutan pembangunan gedung balai pemuda eks bioskop Mitra.
Sementara rencana renovasi 42 sekolah di Kota Surabaya yang kondisinya rusak parah sejak 2009 lalu, masih belum terealisasi. Di pos anggaran itu, dana rehabilitasi sekolah rusak belum terserap.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas CKTR Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji menegaskan, sebenarnya ada kenaikan serapan anggaran pembangunan fisik kota. Hanya saja, kata dia, sekarang ini ada banyak proyek pembangunan dalam proses lelang pengadaan barang dan jasa yang nilainya kecil-kecil,seperti pengadaan kertas. “Tetapi kami optimistis, serapan anggaran di akhir tahun anggaran akan tinggi,” tegas Agus Sonhaji.
Di bawah DCKTR, serapan anggaran terminim terjadi di Bagian Umum. Dari total anggaran Rp 25,3 miliar, yang baru terserap sekitar Rp 1,2 miliar atau sekitar 3,4% saja. Disusul Bagian Perlengkapan dengan anggaran pembangunan tercatat sekitar Rp 164,3 miliar, tetapi baru terserap sekitar Rp 4 miliar atau baru sekitar 3,5% nya saja.
Terpisah, Wawali Surabaya, Bambang DH menyebut jika serapan anggaran nya baru terserap 13,2%, sangat dimungkinkan serapan anggaran belanja langsung di tahun ini akan kecil juga. “Itu artinya pembangunan kota belum maksimal dilaksanakan Pemkot,” ujar Bambang DH Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini