Kalangan muda Republik Islam Iran sepanjang sejarah negara ini pasca
kemenangan Revolusi Islam senantiasa diwarnai dengan prestasi gemilang.
Sanksi dan boikot negara-negara arogan dan musuh Revolusi Islam ternyata
tidak menjadi penghalang bagi generasi muda Iran untuk menggapai
prestasi baik di tingkat dalam negeri, regional maupun internasional.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma
Sayid Ali Khamenei menyebut faktor utama yang mendorong musuh menerapkan
represi terhadap bangsa Iran adalah sikap independensi negara ini dan
tekad gigih rakyat Iran untuk tidak menyerah serta tunduk pada kubu
arogan dunia. Poin penting ini kerap digelontorkan para pemimpin Iran.
Wajar jika rakyat negara yang tengan ditekan dari berbagai pihak,
khususnya Amerika Serikat yang gemas dengan keberadaan dan sikap
pemerintah dan rakyat Iran yang tidak mau tunduk pada Washington, terus
mendapat pencerahan dari pemimpin besar mereka yang memahami dengan baik
seluk-beluk strategi musuh.
Ketabahan dan resistensi
bangsa Iran selama lebih dari tiga dekade terhadap sanksi dan tekanan
polisi dunia (AS) patut diapresiasi. Ketegaran bangsa ini membela
prinsip-prinsip ideologinya memang tidak ada duanya di dunia ini. Selama
tiga dekade tekad bangsa ini mempertahankan cita-cita Revolusi Islam
tidak pernah luntur, baik di generasi tua maupun muda.
Rabu (3/10), Rahbar menerima kunjungan seribu pemuda berprestasi Iran.
Di pertemuan tersebut menjelaskan urgensitas gerakan sains nasional.
Beliau menilai pentingnya untuk meraih analisa benar terkait posisi
negara dan menyebutnya sebagai kesadaran atas kapasitas dan rahasia
kekuatan pemerintah Islam. Hal inilah yang menjadi alasan bagi musuh
untuk menekan Iran dan di sisi lain menjadi faktor kegagalan mereka.
Rahbar menjelaskan bahwa bangsa Iran tidak akan penah sudi tunduk pada
represi musuh. Sikap ini pulalah yang membuat musuh semakin memusuhi
Republik Islam.
Dalam pertemuan yang berlangsung
hangat dan akrab itu, Ayatullah al-Udzma Khamenei menyampaikan ucapan
selamat kepada para pemuda elit berprestasi atas taufik yang dicapai
dalam rangka aktualisasi potensi dan kemampuan yang ada. Kepada para
pemuda, beliau menandaskan, "Kalian semua, para pemuda yang tercinta,
tidak semestinya puas dengan prestasi yang sudah dicapai. Yang mesti
dilakukan adalah menjadikan benih yang sudah ditanam ini menjadi tunas
kokoh yang di semua kondisi akan memberikan buahnya yang manis yang bisa
dinikmati oleh negara dan bangsa ini, juga sejarah dan akhirnya semua
umat manusia."
Pemimpin Besar Revolusi Islam
menyinggung pandangan dan usulan yang disampaikan beberapa pemuda
berprestasi di awal pertemuan itu seraya menyebutnya sebagai pandangan
dan pemikiran yang cermat dan didasari oleh pemikiran yang mendalam,
kejujuran dan kesucian. Beliau mengimbau para pejabat negara untuk
memperhatikan pandangan-pandangan tersebut dan mempelajarinya dengan
seksama.
"Ketika para pemuda sedemikian bersemangat,
optimis, bernas dan penuh rasa tanggung jawab dalam menyampaikan
pandangan mereka tentang kemajuan dan masa depan negara, maka
terciptalah kondisi yang sangat menarik. Semangat seperti ini harus
ditubuhkembangkan di tengah para pemuda khususnya kalangan muda
berprestasi," imbuh beliau.
Rahbar mengingatkan pesan
Imam Khomeini (ra) setelah kemenangan yang diraih pasukan Islam dalam
operasi militer Tariq al-Qods di masa Perang Pertahanan Suci, seraya
menambahkan, "Dalam pesan itu, Imam Khomeini menyebut pendidikan para
pemuda yang sudah berhasil mengukir kemenangan di saat-saat yang sangat
sulit itu sebagai ‘fathul futuh' atau kemenangan terbesar revolusi
Islam. Kini, semangat dan rasa tanggung jawab para pemuda berprestasi
akan masa depan negara juga bisa disebut fathul futuh revolusi Islam."
Seraya menyatakan bahwa mempertahankan semangat ini akan membuahkan
keuntungan bagi negara dan bangsa dalam memanfaatkan kelebihan para
pemuda berprestasi, beliau mengatakan, "Ketika seorang pemuda elit
berprestasi dengan semangat dan motivasi seperti ini mengarungi
perjalanan untuk kemajuan keilmuan berarti telah menjadikan modal
pribadinya yang berupa prestasi menjadi modal kekayaan bagi negara yang
akan dimanfaatkan oleh semua."
Ayatollah al-Udzma
Khamenei mengapresiasi suasana dialog kemajuan keilmuan di Iran seraya
menggarisbawahi, "Tentunya ada satu kekhawatiran di sini. Yaitu, dengan
adanya kemajuan keilmuan yang pesat di negara ini muncul rasa kepuasan
dan kecukupan, padahal kita masih di awal perjalanan. Gerakan keilmuan
yang pesat ini jangan sampai melemah atau terhenti."
Menyinggung ketertinggalan Iran di bidang keilmuan yang terjadi akibat
kebijakan para penguasa yang dependen dan lemah di masa lalu, beliau
mengatakan, "Masih ada jarak yang jauh dengan kemajuan yang dicapai oleh
para pesaing lain yang relatif kuat di kawasan, dan ini adalah fakta
yang meniscayakan langkah lebih cepat dalam melanjutkan gerakan keilmuan
untuk mencapai titik ideal yang layak bagi bangsa Iran."
Pujian dan dorongan dari pemimpin besar Iran ini tak pelak akan menjadi
cambuk bagi generasi muda negara ini untuk terus berkarya dan
berprestasi. Harapan beliau kepada pejabat pemerintah dan pihak-pihak
terkait untuk memberikan fasilitas dan sarana memadai bagi mereka yang
berprestasi kian menambah semangat pemuda Iran untuk berlomba
menunjukkan dirinya sebagai yang terbaik.
Negara jika
ini maju dan eksis di tengah persaingan global harus memperhatikan
dengan baik sumber daya manusia yang dimilikinya, khususnya kaum muda.
Karena generasi inilah yang nantinya akan membawa dan muncul sebagai
pemimpin berikutnya. Persiapan terhadap generasi muda untuk menyongsong
masa depan memang membutuhkan waktu, dana dan kesabaran yang tak
terhingga. Dan Iran tengah melangkah ke arah ini. Tengok saja sikap Iran
yang mempertahankan program nuklir sipilnya. Rahbar di berbagai
kesempatan menjelaskan bahwa program ini diperuntukkan bagi generasi
mendatang Iran. Ini merupakan warisan bagi generasi mendatang dan
membuat mereka nantinya tidak tergantung pada pihak lain, khususnya
negara arogan dunia sehingga bisa disetir. (IRIB Indonesia/MF)
http://indonesian.irib.ir/
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini