Balikpapan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi proses pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur yang berkembang pesat sehingga Bumi Etam itu bukan lagi "raksasa yang sedang tidur" (the sleeping giant).

"Saya ingat, pertama kali ke Kalimantan dalam kapasitas sebagai Presiden, delapan tahun lalu. Saya bicara kepada tokoh-tokoh di daerah sini. Ketika itu, saya minta jangan sampai Kalimantan yang memiliki potensi besar tetap menjadi the sleeping giant. Alhamdulillah, sejarah membuktikan sekarang Kalimantan, utamanya Kalimantan Timur, berlari makin kencang," kata Presiden  di Balikpapan, Rabu, saat meresmikan Pelabuhan Peti Kemas Internasional Kalimarau.

Salah satu bukti yang menunjukkan cepatnya pembangunan di Kalimantan Timur, menurut Presiden Yudhoyono, adalah kesibukan di Bandaran Sepinggan, Balikpapan.

Presiden mengatakan bahwa bandara tersebut merupakan tersibuk keempat di Indonesia, yang dapat menjadi lokasi penghubung strategis (strategic hub).

"Semoga akan menjadi strategic hub, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Timur di waktu yang akan datang," kata Kepala Negara.

Selain itu, menurut Presiden, Asia Timur yang dimaksud bukan sekadar pembagian geografis, melainkan secara ekonomis.

"Memutar, mulai dari Rusia bagian timur, China, Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, ASEAN, Australia, dan Selandia Baru," katanya.

Untuk mendukung cepatnya pertumbuhan di Kalimantan Timir, Presiden Yudhoyono pada kesempatan itu meresmikan dua mega-proyek dan peletakan batu pertama lima proyek senilai lebih kurang Rp19 triliun.

Dua proyek yang dioperasikan adalah Pelabuhan Peti Kemas Internasional Kariangau di Kota Balikpapan dan Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau.

Sedangkan, lima mega-proyek yang dimulai pembangunannya adalah terminal Bandara Sepinggan Balikpapan, pabrik PT Pupuk Kaltim V, Bandar Udara Samarinda Baru, Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, dan Jembatan Mahakam IV atau jembatan kembar Samarinda.

"Untuk yang lima, saya berpesan harap diselesaikan sebaik-baiknya," kata Presiden.

Ketujuh proyek tersebut merupakan koridor tiga dari enam koridor proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Semoga Maloy juga bisa menjadi Kawasan Ekonomi Khusus," katanya.

Presiden memaparkan, melalui MP3EI, pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp 4.500-5.000 triliun hingga 2025 untuk mendorong pembangunan ekonomi.

"Sejak diluncurkan pada Mei 2011 hingga Juni 2012, sudah tercapai Rp500 triliun, dan hingga akhir tahun diprediksi bertambah Rp 200 triliun. Jadi total Rp 700 triliun," katanya.

Pada awalnya, ujar Presiden, banyak yang meragukan MP3EI akan berhasil dan memandang cetak biru pembangunan ekonomi ini sekadar pencitraan. Namun, pemerintah berkomitmen untuk menjalankannya karena yakin akan manfaat MP3EI.

"MP3EI ini kita susun dan kita jalankan karena kita yakin ada manfaat yang nyata. Pertama, ekonomi kita akan tetap tumbuh. Pertumbuhan ekonomi sangat penting ketika dunia mengalami resesi sekarang ini. Kedua, dengan pembangunan infrastrukur, dan sektor riil di seluruh Indonesia dalam kerangka MP3EI. Lapangan pekerjaan akan bisa kita ciptakan lebih banyak lagi. Pengangguran akan berkurang," ujar Presiden.

Presiden juga menyatakan, keyakinannya perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh di atas 6 persen. MP3EI akan membantu pertumbuhan ekonomi, terutama dengan investasi.

"MP3EI harus sukses, dan untuk menentukannya harus ada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta," kata Kepala Negara.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah aktif melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha asing untuk mendorong kesuksesan MP3EI.

Presiden juga menjelaskan bahwa setelah acara tersebut melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha Jepang.

Kepala Negara berharap daerah makin kreatif mengembangkan wilayahnya melalui desentralisasi fiskal. "Kalimantan Timur agar bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang strategis," demikian  Presiden Yudhoyono.

Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa proyek pembangunan Pelabuhan Internasional Peti Kemas Kariangau mencapai total investasi Rp757 miliar, sedangkan Bandara Kalimarau nilai investasinya mencapai Rp460 miliar.

Pabrik Pupuk Kaltim V nilai. menurut dia, investasinya Rp 6,1 triliun, Bandara Internasional Sepinggan bernilai investasi Rp1,8 triliun, kawasan Industri dan Pelabuhan Maloy (Rp4,771 triliun), Bandara Samarinda Baru (Rp 1,9 triliun) dan Jembatan Kembar Sungai Mahakam (Rp252 miliar).

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan itu, antara lain adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Seskab Dipo Alam, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.