Kotabaru, BARITO
Industri galangan kapal PT Galangan Pulau Laut Utama di Kabupaten Kotabaru kini tengah memproduksi kapal feri terbesar yang belum pernah dibangun oleh galangan kapal di Indonesia.
Presiden Direktur PT Galangan Pulau Laut Utama, H Said Jafar Alydrus SH, Selasa, mengatakan, kapal feri yang akan dibangun ini jauh lebih besar daripada kapal-kapal feri yang dioperasikan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) untuk penyeberangan di beberapa pulau di Indonesia. "Baik yang dioperasikan di pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni atau pelabuhan penyeberangan Surabaya-Madura," jelasnya.
Kapal feri yang rencananya melayari rute Kotabaru-Kabupaten Barru (Sulsel)-Paciran (Lamongan, Jawa Timur) pp. tersebut memiliki kapasitas angkut mobil berukuran besar atau fuso sebanyak 50 unit dan penumpang 1.000 orang. Kapal feri tersebut akan dibangun dalam waktu enam bulan.
Menurut Jafar, kapal feri yang dibuat khusus untuk penumpang, barang serta mobil tersebut memiliki kecepatan rata-rata sekitar 16 knot. "Untuk pelayaran Kotabaru ke Kabupaten Barru hanya memerlukan waktu tempuh 10 jam," katanya memberi contoh.
Said Jafar mengharapkan, dengan terbukanya pelayaran Kotabaru-Barru-Paciran pp bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di Pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Ariffin, yang meresmikan galangan kapal tersebut dengan peletakan batu pertama, menambahkan, dengan beroperasinya kapal feri yang membuka rute baru Kotabaru-Barru-Paciran diharapkan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
"Kami berharap dengan lancarnya transportasi laut itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan, khususnya di Kotabaru," jelasnya.
Menurut Gubernur, Kotabaru merupakan salah satu daerah di Kalsel cukup representatif menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Rudy Ariffin menyatakan, investor China dan beberapa negara lainnya mengincar untuk menanamkan modalnya di berbagai bidang di Kalimantan Selatan.
"Karena Kalsel cukup kondusif dan aman bagi investor," katanya.
Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani, mengatakan, Pemerintah Daerah kini sedang giat-giatnya mengundang investor masuk ke Kotabaru.
"Dengan masuknya investor, diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah pengangguran di Kotabaru," pungkasnya.
(Sumber : Barito Post edisi Rabu, 21 Maret 2012)
Industri galangan kapal PT Galangan Pulau Laut Utama di Kabupaten Kotabaru kini tengah memproduksi kapal feri terbesar yang belum pernah dibangun oleh galangan kapal di Indonesia.
Presiden Direktur PT Galangan Pulau Laut Utama, H Said Jafar Alydrus SH, Selasa, mengatakan, kapal feri yang akan dibangun ini jauh lebih besar daripada kapal-kapal feri yang dioperasikan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) untuk penyeberangan di beberapa pulau di Indonesia. "Baik yang dioperasikan di pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni atau pelabuhan penyeberangan Surabaya-Madura," jelasnya.
Kapal feri yang rencananya melayari rute Kotabaru-Kabupaten Barru (Sulsel)-Paciran (Lamongan, Jawa Timur) pp. tersebut memiliki kapasitas angkut mobil berukuran besar atau fuso sebanyak 50 unit dan penumpang 1.000 orang. Kapal feri tersebut akan dibangun dalam waktu enam bulan.
Menurut Jafar, kapal feri yang dibuat khusus untuk penumpang, barang serta mobil tersebut memiliki kecepatan rata-rata sekitar 16 knot. "Untuk pelayaran Kotabaru ke Kabupaten Barru hanya memerlukan waktu tempuh 10 jam," katanya memberi contoh.
Said Jafar mengharapkan, dengan terbukanya pelayaran Kotabaru-Barru-Paciran pp bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di Pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Ariffin, yang meresmikan galangan kapal tersebut dengan peletakan batu pertama, menambahkan, dengan beroperasinya kapal feri yang membuka rute baru Kotabaru-Barru-Paciran diharapkan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
"Kami berharap dengan lancarnya transportasi laut itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan, khususnya di Kotabaru," jelasnya.
Menurut Gubernur, Kotabaru merupakan salah satu daerah di Kalsel cukup representatif menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Rudy Ariffin menyatakan, investor China dan beberapa negara lainnya mengincar untuk menanamkan modalnya di berbagai bidang di Kalimantan Selatan.
"Karena Kalsel cukup kondusif dan aman bagi investor," katanya.
Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani, mengatakan, Pemerintah Daerah kini sedang giat-giatnya mengundang investor masuk ke Kotabaru.
"Dengan masuknya investor, diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah pengangguran di Kotabaru," pungkasnya.
(Sumber : Barito Post edisi Rabu, 21 Maret 2012)
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini