Format
dan tatacara pengisian Surat Perintah Membayar (SPM) diatur pada
lampiran XIII PMK Nomor 190/PMK.05/2012. Sebagian besar pengisian SPM
masih sama dengan peraturan sebelumnya. Salah satu yang membedakan
dengan peraturan sebelumnya adalah pada uraian SPM. Supaya tidak
berlarut-larut menggunakan uraian lama, pada kesempatan ini akan saya
berikan contoh penulisan uraian SPM sesuai PMK Nomor 190/PMK.05/2012
- SPM UP = Penyediaan Uang Persediaan
- SPM TUP = Penyediaan Tambahan Uang Persediaan
- SPM GUP = Penggantian Uang Persediaan untuk keperluan belanja barang/modal/lain-lain*
- SPM GUP NIHIL = Penggantian Uang Persediaan untuk keperluan belanja barang/modal/lain-lain*
- SPM PTUP = Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan untuk keperluan belanja barang/modal/lain-lain*
- SPM Pengesahan = Pengesahan belanja barang/modal/lain-lain*
- SPM LS Honorarium = Pembayaran belanja pegawai/barang/modal/lain-lain* sesuai SK No.1/SK/2013 tanggal 10 Januari 2013
- SPM LS Perjalanan Dinas = Pembayaran belanja pegawai/barang/modal/lain-lain* sesuai ST/SPD No.1/ST/SPD/2013 tanggal 12 Januari 2013
- SPM LS Uang Muka = Pembayaran belanja barang/modal/bantuan sosial/lain-lain* sesuai Kontrak No. 12/KTRK/2013 tanggal 15 Januari 2013 dan Jaminan Uang Muka No. 13244/JU/2013 tanggal 15 Januari 2013
- SPM LS Termin = Pembayaran belanja barang/modal/bantuan sosial/lain-lain* sesuai Kontrak No. 12/KTRK/2013 tanggal 15 Januari 2013 dan BAP No. 1/BAP/2013 tanggal 15 Maret 2013
- SPM LS Sekaligus atau 95% = Pembayaran belanja barang/modal/bantuan sosial/lain-lain* sesuai Kontrak No. 12/KTRK/2013 tanggal 15 Januari 2013 dan BAST No. 1/BAST/2013 tanggal 20 April 2013
- SPM LS Retensi (5%) = Pembayaran belanja barang/modal/bantuan sosial/lain-lain* sesuai Kontrak No. 12/KTRK/2013 tanggal 15 Januari 2013 dan BAST II No. 1/BAST/2013 tanggal 20 Juni 2013 (kalau masa pemeliharaan belum selesai, BAST II diganti Jaminan Pemeliharan)
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini