KAIMANA - Pemalangan kantor bupati
Kaimana yang dilakukan warga sebagai salah satu bentuk luapan
kekecewaan akibat batalnya 39 CJH Plus Kaimana berangkat menunaikan
ibadah haji karena dinilai ketidakbecusan Pemerintah Daerah dalam
mendisposisikan orang yang mengurus perjalanan CJH, hingga kini masih
tetap dipalang dan dibuka apabila Pemerintah Daerah telah memulangkan
CJH ke Kaimana serta menjelaskan duduk persoalannya dan menghasilkan
komitmen-komitmen yang akan ditindaklanjuti kedepan dalam menyikapi
persoalan tersebut.
Akibatnya, ktivitas para pegawai dilingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Kaimana tampak lumpuh total, berbeda dengan kantor-kanor lainnya seperti Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah, Bappeda,Dinas kesehatan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas pendidikan, Dinas PU, Perhubungan, Pertanian dan Peternakan, Distrik Kaimana, tampak para pejabat dan pegawai melakukan aktivitas kantor seperti biasanya.
“Pemalangan kantor bupati tidak berdampak pada aktivitas kantor kami sehingga kami tetap menjalankan pelayanan kantor seperti biasanya, walaupun ada beberapa pekerjaan kami yang mau dikoordinasikan ke Pemda namun karena di Pemda aktivitas terlihat lumpuh total sehingga kami urung ke sana sambil menunggu kapan palang dibuka,” ungkap salah satu pegawai di lingkup Dinas Pendidikan seperti yan dilansir Radar Sorong (JPNN Group), Rabu (24/10).
Sementara salah satu pejabat di lingkup Setda Kaimana kepada Radar Sorong mengakui aksi palang ini secara langsung mengganggu aktivitas dan pelayanan masyarakat, namun baginya itu hak mereka dalam menyampaikan pendapatnya, namun harus juga secepatnya diselesaikan agar palang dibuka dan aktivitas pelayanan masyarakat dapat berjalan normal kembali.
“Kasihan warga masyarakat yang datang dari kampung-kampung terpaksa kembali karena lihat kantor bupati sudah dipalang. Kami minta semua stakeholder dapat menyelesaikan persoalan ini dengan baik dan tepat sehingga persoalan dapat selesai, serta aktivitas kantor Bupati kembali normal,” tukasnya.
Asisten II Setdakab Kaimana, Rita Teurupun yang ruangan kerjanya juga turut dipalang, kemarin terlihat melakukan pelayanan kepada masyarakat maupun dinas lainnya di kantor DPRD. Baginya, pemalangan adalah bentuk aspirasi rakyat namun diharapkan tidak berlarut-larut sehingga pelayanan public dapat kembali berjalan.
Tampak beberapa warga masyarakat serta pegawai lainnya dilayani Rita di kantor DPRD sekaligus memantau para SKPD-SKPD yang diundang DPRD untuk membahas soal daya serap realisasi semester pertama APBD tahun anggaran 2012, serta sesekali harus melayani pelayanan public di Dinas Keuangan yang juga dipimpinnya. (nic)
Akibatnya, ktivitas para pegawai dilingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Kaimana tampak lumpuh total, berbeda dengan kantor-kanor lainnya seperti Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah, Bappeda,Dinas kesehatan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas pendidikan, Dinas PU, Perhubungan, Pertanian dan Peternakan, Distrik Kaimana, tampak para pejabat dan pegawai melakukan aktivitas kantor seperti biasanya.
“Pemalangan kantor bupati tidak berdampak pada aktivitas kantor kami sehingga kami tetap menjalankan pelayanan kantor seperti biasanya, walaupun ada beberapa pekerjaan kami yang mau dikoordinasikan ke Pemda namun karena di Pemda aktivitas terlihat lumpuh total sehingga kami urung ke sana sambil menunggu kapan palang dibuka,” ungkap salah satu pegawai di lingkup Dinas Pendidikan seperti yan dilansir Radar Sorong (JPNN Group), Rabu (24/10).
Sementara salah satu pejabat di lingkup Setda Kaimana kepada Radar Sorong mengakui aksi palang ini secara langsung mengganggu aktivitas dan pelayanan masyarakat, namun baginya itu hak mereka dalam menyampaikan pendapatnya, namun harus juga secepatnya diselesaikan agar palang dibuka dan aktivitas pelayanan masyarakat dapat berjalan normal kembali.
“Kasihan warga masyarakat yang datang dari kampung-kampung terpaksa kembali karena lihat kantor bupati sudah dipalang. Kami minta semua stakeholder dapat menyelesaikan persoalan ini dengan baik dan tepat sehingga persoalan dapat selesai, serta aktivitas kantor Bupati kembali normal,” tukasnya.
Asisten II Setdakab Kaimana, Rita Teurupun yang ruangan kerjanya juga turut dipalang, kemarin terlihat melakukan pelayanan kepada masyarakat maupun dinas lainnya di kantor DPRD. Baginya, pemalangan adalah bentuk aspirasi rakyat namun diharapkan tidak berlarut-larut sehingga pelayanan public dapat kembali berjalan.
Tampak beberapa warga masyarakat serta pegawai lainnya dilayani Rita di kantor DPRD sekaligus memantau para SKPD-SKPD yang diundang DPRD untuk membahas soal daya serap realisasi semester pertama APBD tahun anggaran 2012, serta sesekali harus melayani pelayanan public di Dinas Keuangan yang juga dipimpinnya. (nic)
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini