Sahabat.... kita sama-sama menyaksikan urutan kekuasaan disepakati, sumringah kecut merekapitulasi pundi-pundi, kita mau dibawa kemana. Uang yang dimasukkan sakumu itu tak cukup membayar lapak pasar rakyat miskin, buku dan baju sekolah anak-anakmu, menebus identitas dan keturunan apalagi menjamin keamanan dan kesejahteraan.
Sahabat.... mereka memutus mata rantai kebersamaan, tali asih dan toleransi karena mereka sudah berkorban untuk meraih jabatannya, mana ada yang gratis dan tanpa pamrih, ini profesi bukan pengabdian.
Jadi, biarlah kita tetap bermain batu dan mengolah hati dan jangan 2 kan TUHAN.
11052014-01.26 dinihari
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini