Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan |
Di awal penghujung tahun
2012 lalu, tepatnya pada 31 Desember (2012) Menteri Perdagangan RI Gita
Wirjawan didampingi oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
Gunaryo juga telah mengunjungi Pasar Nyanggelan di Denpasar, Pasar
Yadnya Blahbatuh dan Pasar Sukawati di Gianyar, Bali.
Dalam kunjungannya ke Pasar Seni
Sukawati, Menteri Perdagangan RI pun melakukan inspeksi mendadak ke
sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki pasar tersebut. Hasilnya,
Mendag melihat kondisi toilet pasar yang kurang representatif. Sebagai
informasi, Pasar Sukawati yang diresmikan pada 25 Mei 1985 saat ini
memiliki 792 pedagang yang terbagi kedalam tiga blok dalam bangunan dua
lantai.
Terkait dengan kunjungan tersebut,
Kemendag RI telah menyiapkan dana sebesar Rp 9 Miliar untuk
merevitalisasi 3 pasar tradisional tersebut. Dana itu dialokasikan dari
Anggaran Pendapatan dab Belanja Negara (APBN) tahun 2013, yakni,
sebesar Rp 6,5 miliar untuk pengembangan Pasar Nyanggelan yang berada di
Kota Denpasar dan Rp2,5 miliar untuk mengembangkan Pasar Yadnya
Blahbatuh dan Pasar Sukawati yang terletak di Kota Gianyar. Proses
pembangunan fisik pasar-pasar tersebut rencananya akan dimulai awal
tahun 2013 ini dan ditargetkan selesai pembangunannya serta sekaligus
dapat beroperasi pada akhir tahun nanti.
“Pasar memiliki peran besar bagi
perekonomian masyarakat sekitar, sehingga keberadaannya harus
benar-benar dijaga,” ujar Mendag di sela-sela kunjungan tersebut.
Mendag menegaskan bahwa pasar yang aman dan nyaman akan menarik lebih
banyak pengunjung, sehingga meningkatkan kegiatan perdagangan. Dan
akhirnya, kata dia, pasar tersebut dengan sendirinya akan dapat
memberikan kemakmuran bagi masyarakat sekitarnya.
Sebagai bukti, Kementerian Perdagangan
sebelumnya telah merevitalisasi Pasar Agung di Denpasar dengan
menggunakan dana APBN tahun 2011 sebesar Rp7,5 miliar. Pasca
revitalisasi, omzet para pedagang di Pasar Agung meningkat sebesar
128,1% jika dibandingkan sebelum dilakukannya revitalisasi.
Menanggapi hal ini, Mendag optimis bahwa
revitalisasi yang akan dilakukan terhadap Pasar Nyanggelan, Pasar
Yadnya Blahbatuh, dan Pasar Sukawati, juga akan mampu meningkatkan
penghasilan para pedagang di ketiga pasar tersebut.
Sementara itu, terkait dengan fungsi
pasar sebagai jaringan distribusi nasional, dalam kunjungan itu Mendag
mengingatkan agar pasar juga harus menjadi tempat dimana bahan-bahan
pokok tersedia dalam jumlah cukup dengan harga terjangkau bagi
masyarakat.
Akan terus digalakkan
Kemendag akan terus berupaya memperbaiki
pasar-pasar tradisional yang ada. Rencananya, tahun ini Kementerian
Perdagangan (Kemendag) bakal menggelontorkan dana Rp 740 miliar untuk
program tersebut. Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag
Gunaryo, dana itu naik dibanding dengan 2011 yaitu Rp 505 miliar.
Menurutnya, dana tersebut bakal
dialirkan ke ratusan pasar yang tersebar di seluruh daerah. Dari jumlah
pasar tersebut 23 pasar diantaranya dijadikan pasar percontohan.
“Besaran dana yang dialirkan berbeda-beda, sesuai dengan kajiannya,”
tuturnya.
Gunaryo juga mengatakan bahwa Kemendag
telah memanggil seluruh pemangku pemerintahan dari pasar yang akan
mendapatkan dana tersebut. Pemanggilan itu bertujuan agar setiap
pemerintah mempersiapkan diri, termasuk dalam hal perizinan sampai
kesiapan lahan pasar. Gunaryo berharap pembangunan bisa terlaksana
sesuai dengan tahun anggaran yang ditetapkan dan pada Desember 2013
sudah kelar dan bisa difungsikan.
Bagi pasar yang ditunjuk menjadi pasar
percontohan, selain akan mendapat dukungan dana untuk perbaikan fisik
juga akan mendapat pendampingan berupa edukasi terhadap para
pengelola pasar dan pedagangnya. “Misalnya mengenai pembagian job
description pengelola dan pengawasan timbangan pada pedagang,” tuturnya.
Gunaryo menandaskan bahwa setiap pasar
percontohan akan terus dipantau kinerjanya dari sisi kenaikan omzet.
Target kenaikan omzet pasar percontohan yang ditetapkan pemerintah
adalah minimal 50 persen dari sebelumnya. “Jika tidak tercapai bakal
ada penyikapan khusus agar mencapai target. Omzet ini menjadi
satu-satunya indikator yang bisa diukur,” imbuhnya.
Pasar percontohan itu, lanjutnya,
diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi daerah. Sehingga tidak
dipandang sebagai pasar yang mendapat subsidi tapi menjadi menjadi
profit center atau salah satu sumber potensial pendapatan daerah. (amf)
Profil Pasar
Pasar Yadnya Blahbatuh
Terletak di Desa Pakraman Blahabatuh,
tepat di Utara Lapangan Blahbatuh. Pasar diperuntukkan menjual sarana
dan alat-alat upacara keagamaan. Pasar ini berdiri di atas tanah milik
Desa Pakraman Blahabatuh seluas 7.900 m2. Proses pembangunan telah
dilakukan sejak bulan Juli 2012 dan akan dilanjutkan pada tahun 2013 dan
2014. Nantinya Pasar Yadnya akan menyediakan 72 kios untuk pedagang
upakara, 14 kios kuliner, 17 kios aksesoris, dan 18 unit kios hewan.
Pasar Sukawati
Pasar ini diresmikan pada 25 Mei 1985.
Memiliki 792 pedagang yang terbagi kedalam tiga block dalam bangunan dua
lantai. Persoalan yang dihadapi pasar ini saat ini adalah permasalahan
parkir, daya tampung, kebersihan dan ketertiban masih menjadi kendala.
Pasar Nyanggelan
Pasar Nyanggelan merupakan pasar desa
yang cukup potensial. Terletak di Desa Panjer Denpasar Selatan. Pasar
yang dirintis sejak tahun 1995 ini beromzet sekitar Rp 2,5 miliar/tahun
dengan luas 4.595 m2 atau sekitar 66 are. Mampu menampung sekitar 200
pedagang dari bangunan fisik yang dimiliki, seperti kios 45 buah dan los
165 kapling.
|
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini