Setiap kali menggantungkan jawabannya tak pasti, silsilah dan harga mati buram tak berpenghuni.
Visual diri begitu rinci, menyebut keyakinan dan nadi, tak berani.
Anaknya bahkan teman tidurnya, sengaja menghapusnya demi nama baik dan harga diri.
Pendidikan dan keahliannya dikunci mati, sekali dan mati.
Stigma nama barumu, tak perlu kau perkenalkan diri lagi.
Mereka tak punya nyali mengakui kebenaranmu, karena kau tak punya nyali melawannya.
Hukum ditimbang pakai materi menggunakan pasal-pasal bisu, menyeretmu.
Wajahnya hanya ada di komik-komik murahan tak laku dipasaran.
Kartu identitasmu bukan peluang hidupmu.
Ktb, 10-11-2012
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini