Maher seorang munsyid (penyanyi lagu-lagu nasyid) berdarah
Lebanon dan berkebangsaan Swedia. Berbeda dengan penyanyi religi luar
yang dominan dengan nuansa Arabik, Maher -- yang memeluk Islam mulai
2007 -- mengusung musik bernapaskan religi itu dalam balutan nuansa
modern yang catchy, namun menghanyutkan.
Bisa jadi karena pilihan yang bermusik seperti itu, cowok yang
perawakannya mengingatkan pada sosok Chris Daughtry ini cepat diterima.
Album debut Maher, Thank You Allah, yang dirilis 2009, langsung direspons positif. Dua lagu dari album itu, “Insha Allah” dan “The Chosen One” jadi hit di berbagai negara. Di YouTube, video klip lagu itu jadi klip viral yang ditonton banyak orang. “Insha Allah” sampai kini telah ditonton 11 juta kali, sementara “The Chosen One” mendulang hampir 2,5 juta hit. Saking ngetopnya “Insha Allah”, tembang itu dibuat dalam empat versi, yaitu dalam bahasa Inggris, Perancis, Turki, dan Arab.
Maher kemudian menjadi fenomena di banyak negara, seperti Turki,
Mesir, kawasan Arab, beberapa negara Asia, dan komunitas-komunitas
Muslim di Eropa. Popularitas Maher bisa dilihat dari jumlah penggemarnya
di Facebook yang mencapai lebih dari 2,5 juta orang. Maherlah artis
Muslim pertama yang jumlah penggemarnya di Facebook mencapai lebih dari
satu juta orang. Torehan itu sekaligus membuatnya menjadi munsyid paling
populer di dunia.
Kolaborasi dengan Fadly "Padi"
Di Indonesia, popularitas cowok yang sudah piawai bermain kibor di usia 10 tahun ini terbangun setelah album Thank You Allah dirilis Sony Music Indonesia April lalu. Sebelum albumnya dirilis resmi, nama Maher sebenarnya sudah akrab di telinga pencinta musik religi. Bahkan ada beberapa kelompok yang mendirikan komunitas penggemar Maher. Bagaimana pun, kemunculannya di bawah bendera Sony Music Indonesia berpengaruh. Paling tidak membuat Maher terpantau radar khalayak, tak cuma segelintir orang. “Saya merasa terhormat bisa membawa musik saya ke Indonesia, apalagi ternyata ada banyak yang menyukai musik saya di sini,” kata pelantun “Palestine Will Be Free”.
Di Indonesia, popularitas cowok yang sudah piawai bermain kibor di usia 10 tahun ini terbangun setelah album Thank You Allah dirilis Sony Music Indonesia April lalu. Sebelum albumnya dirilis resmi, nama Maher sebenarnya sudah akrab di telinga pencinta musik religi. Bahkan ada beberapa kelompok yang mendirikan komunitas penggemar Maher. Bagaimana pun, kemunculannya di bawah bendera Sony Music Indonesia berpengaruh. Paling tidak membuat Maher terpantau radar khalayak, tak cuma segelintir orang. “Saya merasa terhormat bisa membawa musik saya ke Indonesia, apalagi ternyata ada banyak yang menyukai musik saya di sini,” kata pelantun “Palestine Will Be Free”.
Album Thank You Allah yang dirilis 2009 lalu tak beda jauh
dengan rilisan terbaru. Cuma, ada tambahan dua lagu untuk album yang
diedarkan di Indonesia ini. Pertama, “Insha Allah” dinyanyikan Maher bersama vokalis Padi, Fadly. Liriknya menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Lalu tembang “For The Rest of My Life” yang judulnya diubah menjadi “Sepanjang Hidup”. Lagu ini berlirik bahasa Indonesia.
“Tak terlalu sulit bernyanyi dalam bahasa Indonesia. Saya sudah
pernah diminta menyanyi dalam bahasa Inggris, Perancis, Arab, Turki,
Urdu, dan Malaysia. Trik saya adalah menulis lirik bahasa tersebut
sesuai pelafalan bahasa Swedia, baru setelah itu saya nyanyikan.
Masalahnya, saya baru dapat lirik berbahasa Indonesia saat sudah dalam
perjalanan ke studio. Saya hanya punya waktu latihan selama 30 menit.
Untungnya di studio ada Fadly dan orang-orang Sony Music yang membantu,”
bilang Maher, yang pernah bekerja dengan produser musik Lady Gaga.
Totalnya, di album Thank You Allah edisi Indonesia, ada 15 lagu.
Cowok kelahiran Tripoli, 16 Maret 1981 ini, tak mengalami kesulitan
berduet dengan Fadly. "Bekerja sama dengan Fadly, so far so good. Saya
rasa suara saya dan dia sangat cocok. Meski mungkin kami belum pernah
mengenal, setelah bernyanyi bareng, rasanya dia sudah seperti saudara.
Tidak penting lagi kami berasal dari negara yang berbeda," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Fadly. Menurut dia, bahasa musisi sangatlah
sederhana. Untuk bekerja sama, tidak perlu saling memahami secara
personal lebih dulu. "Namanya juga musisi. Kalau sudah bicara musik,
pasti apa pun nyambung. Yang lain urusan belakangan. Buat saya, bekerja
sama dengan Maher adalah suatu kehormatan. Kenyataannya, Maher juga
sangat fasih lho saat menyanyi dalam bahasa Indonesia," puji Fadly.
Buat Fadly, ini bukan kolaborasi perdana di langgam religi. Oia pernah berduet dengan Haddad Alwi menyanyikan “Doaku”. Usai dengan Haddad, ia digandeng penyanyi Natasha di singel “Peristiwa Subuh”.
Kolaborasi kedua musisi ini di “Insha Allah” begitu pas. Ketika
keduanya bergantian menyanyikan lirik dalam Indonesia dan Inggris,
tercipta harmonisasi suara yang padu. Lirik itu ditingkahi balutan musik
R&B yang mengalir secara indah dengan imbuhan petikan gitar ala
Timur Tengah. Orkestra menjadi latar yang memperkuat sehingga terkesan
mewah. Meski digubah secara modern, lagu ini tetap kental dengan akar
musik Padang Pasir, yang dipertegas dengan bunyi seruling dan tabuhan
tabla.
Seperti diduga, Maher juga menenangkan hati banyak orang di sini.
Penggemarnya makin bertambah. Saat ini fan page Facebook Maher Zain
Indonesia telah memiliki puluhan ribu anggota, dan dipastikan akan terus
bertambah. Bahkan ada beberapa blog yang dibuat penggemarnya untuk
memberi informasi seputar kegiatan Maher Zain. “Alhamdulillah ada banyak
penggemar yang suka dengan lagu-lagu saya,” kata Maher, yang pernah
menetap di Amerika Serikat. http://www.tabloidbintang.com/
Number One For Me | Official Music Video
Number One For Me - Lyrics:
I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I'm here for you
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it's time for you to rise
For all the things you sacrificed
Chorus:
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Mum I'm all grown up now
It's a brand new day
I'd like to put a smile on your face every day
Mum I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face every day
And now I finally understand
Your famous line
About the day I'd face in time
'Cause now I've got a child of mine
And even though I was so bad
I've learned so much from you
Now I'm trying to do it too
Love my kid the way you do
CHORUS
You know you are the number one for me (x3)
Oh, oh, number one for me
There's no one in this world that can take your place
Oh, I'm sorry for ever taking you for granted, ooh
I will use every chance I get
To make you smile, whenever I'm around you
Now I will try to love you like you love me
Only God knows how much you mean to me
CHORUS
You know you are the number one for me (x3)
Oh, oh, number one for me
Post a Comment
Terimakasih bila Anda menuliskan komentar disini